Jumat, 21 Januari 2011

Ecoton Deklarasikan 'Kali Surabaya Bebas Tinja'

Edisi 21 Januari 2011
SURABAYA -- Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah Ecoton Surabaya kemarin mendeklarasikan "Kali Surabaya Bukan WC Umum". Dengan menyusuri Kali Surabaya menggunakan dua perahu karet, lembaga swadaya masyarakat di bidang lingkungan itu meneriakkan dan membentangkan spanduk bertulisan "Kali Surabaya Bukan WC Umum".
Mereka menyusuri sungai di sekitar Monumen Kapal Selam hingga patung Suro-Boyo. Setelah puas berorasi di sungai, massa yang terdiri atas puluhan pencinta lingkungan dan pelajar SMA ini bergerak ke depan Gedung Negara Grahadi. Sama seperti di sungai, di Grahadi, massa juga membentangkan spanduk seraya berorasi secara bergantian.
"Ada 1.382 WC helikopter atau terapung di sepanjang sungai, mulai Sidoarjo hingga Surabaya," kata Prigi Arisandi, Direktur Ecoton. Di Sidoarjo ada 582 WC dan di Surabaya ada sekitar 700 unit. Jumlah ini hanya WC yang tampak, padahal 6.170 rumah yang berada di pinggiran kali mayoritas memiliki WC dalam rumah yang saluran pembuangannya diarahkan langsung masuk sungai.
Banyaknya WC yang bermuara di Kali Surabaya membuat jumlah bakteri E-Coli melebihi ambang batas. Prigi mencontohkan, penelitian yang dilakukan di dua titik, yaitu Karangpilang dan Jagir, menunjukkan bahwa jumlah E-Coli mencapai 64 ribu sel bakteri per 100 mililiter air.
Padahal, menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001, ambang batas E-Coli adalah 1.000 sel bakteri per 100 mililiter air.
Dengan kondisi ini, Ecoton menilai, Kali Surabaya sudah tak layak lagi menjadi bahan baku utama air bersih di Surabaya. FATKHURROHMAN TAUFIQ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar